Pages

Wednesday, November 21, 2012

Lapisan Sesi (Session Layer) OSI Layer



Lapisan Sesi (Session Layer) dalam Model OSI
(Open System Interconnection)

Oleh :   Sella Mawarni, Ditya Jati Wicaksono, Ade Cucu Hermawan, dan Kinanti Hayuningtyas
Teknologi Pendidikan, 2010

ABSTRAK
Jurnal ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer tentang pembahasan OSI layer. Terdapat tujuh lapisan dalam OSI layer, dan salah satu adalah lapisan sesi (session layer) yang akan kami bahas dalam jurnal ini. Lapisan sesi menempati urutan ke-5 dalam OSI layer, yang fungsi utamanya adalah mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Selain itu, didalam jurnal ini juga akan dibahas mengenai cara kerja, aplikasi, dan contoh penggunaannya.
Kata Kunci : OSI Layer,Lapisan Sesi.



Model OSI (Operating System Interconnection) diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer (Day dan Zimmerman dalam Jaringan Komputer Jilid 1, 2000). Model OSI memiliki tujuh layer, yaitu:
1.   Lapisan Fisik (Physical Layer)
2.   Lapisan Jalur Data (Data Link Layer)
3.   Lapisan Jaringan (Network Layer)
4.   Lapisan Transport (Transport Layer)
5.   Lapisan Sesi (Session Layer)
6.   Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
7.   Lapisan Aplikasi (Application Layer)


Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah:
a.   Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
b.   Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
c.   Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan protokol berstandar internasional.
d.   Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
e.   Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sedikit mungkin sehingga pemaikaian arsitektur jaringan tidka menjadi sulit.

A.  Fungsi Lapisan Sesi
Adapun fungsi dari layer sesi ini adalah sebagai berikut (Andrew S. Tanenbaum, 1996):
a)   Untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu-lintas bergerak bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada suatu saat lalu-lintas hanya satu arah saja (dianalogikan dengan jalur rel kereta api tunggal), lapisan sesi membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan jalur pada saat itu.
b)   Manajemen token (Token Management). Fungsi in masih terkait dengan fungsi pengendalian dialog. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua belah pihak yang berhubungan tidak melakukan operasi yang sama pada saat yang sama pula. Untuk mengatur aktivitas ini, lapisan sesi menyediakan token-token yang dapat dipertukarkan. Hanya pihak yang memegang token yang diizinkan melakukan operasi kritis.
c)   Sinkronisasi (Synchronization). Pikirkan masalah-masalah yang dapat terjadi saat melakukan transfer file antara dua mesin yang memiliki durasi 2 jam dan selang waktu antara dua crash selama 1 jam. Setela masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lagi. Untuk menghilangkan masalah ini, lapisan sesi menyediakan suatu cara untuk menyisipkan pos pemeriksaan (checkpoint) ke aliran data, sehingga bila terjadi crash, hanya data yang ditransfer sesudah pos pemeriksaan  tersebut yang akan ditransfer ulang.

B.  Cara Kerja Lapisan Sesi
Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer  menyediakan service kepada presentation layer. Lapisan ini juga mensinkronisasi dialog diantara dua host presentation layer  dan mengontrol komunikasi dengan membuka, mengelola, dan memutus hubungan antar aplikasi yang berkaitan.

C.  Contoh Penggunaan dan Aplikasinya
Contoh penggunaan lapisan sesi adalah pada kompresi dan enkripsi data. Session layer juga bisa diaplikasikan pada  sistem – sistem berikut ini :
a.   NFS (Network File System), dibangun oleh Sun Microsystem dan digunakan oleh workstation TCP/IP dan UNIX agar dapat mengakses remote resource.
b.   SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa komputer standard ANSI ( American National Standard Institude ).Dengan SQL kita dapat mengakses database, menjalankan queri untuk mengambil data dari database, menambahkan data ke database, menghapus data di dalam database, dan meng-update data di dalam database.
c.   RPC (Remote Procedure Call), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem operasi.
d.   ASP (AppleTalk Session Protokol), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada mesin-mesin Apple.
e.   SCP
f.    X Windows System, merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem opererasi Unix.


DAFTAR PUSTAKA
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Tanenbaum, Andrew S. 2000. Jaringan Komputer Jilid 1. New Jersey: Prentice-Hall Inc.




1 komentar: