Lapisan
Sesi (Session Layer) dalam Model OSI
(Open
System Interconnection)
Oleh
: Sella Mawarni, Ditya Jati Wicaksono,
Ade Cucu Hermawan, dan Kinanti Hayuningtyas
Teknologi
Pendidikan, 2010
ABSTRAK
Jurnal ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Jaringan Komputer tentang pembahasan OSI layer. Terdapat
tujuh lapisan dalam OSI layer, dan salah satu adalah lapisan sesi (session
layer) yang akan kami bahas dalam jurnal ini. Lapisan sesi menempati urutan
ke-5 dalam OSI layer, yang fungsi utamanya adalah mengijinkan para pengguna
untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Selain itu, didalam jurnal
ini juga akan dibahas mengenai cara kerja, aplikasi, dan contoh penggunaannya.
Kata
Kunci : OSI Layer,Lapisan
Sesi.
Model
OSI (Operating System Interconnection) diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal
menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer (Day dan Zimmerman dalam Jaringan
Komputer Jilid 1, 2000). Model OSI memiliki tujuh layer, yaitu:
1. Lapisan
Fisik (Physical Layer)
2. Lapisan
Jalur Data (Data Link Layer)
3. Lapisan
Jaringan (Network Layer)
4. Lapisan
Transport (Transport Layer)
5. Lapisan
Sesi (Session Layer)
6. Lapisan
Presentasi (Presentation Layer)
7. Lapisan
Aplikasi (Application Layer)
Prinsip-prinsip
yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut
adalah:
a. Sebuah
layer harus dibuat bila diperlukan
tingkat abstraksi yang berbeda.
b. Setiap
layer harus memiliki fungsi-fungsi
tertentu.
c. Fungsi
setiap layer harus dipilih dengan
teliti sesuai dengan ketentuan protokol berstandar internasional.
d. Batas-batas
layer harus dipilih untuk
meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
e. Jumlah
layer harus cukup banyak, sehingga
fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi
jumlah layer juga harus diusahakan
sedikit mungkin sehingga pemaikaian arsitektur jaringan tidka menjadi sulit.
A. Fungsi Lapisan Sesi
Adapun fungsi dari layer sesi ini adalah
sebagai berikut (Andrew S. Tanenbaum, 1996):
a) Untuk
melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu-lintas
bergerak bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah
saja. Jika pada suatu saat lalu-lintas hanya satu arah saja (dianalogikan
dengan jalur rel kereta api tunggal), lapisan sesi membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan jalur pada saat itu.
b) Manajemen
token (Token Management). Fungsi in
masih terkait dengan fungsi pengendalian dialog. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua belah pihak yang berhubungan tidak
melakukan operasi yang sama pada saat yang sama pula. Untuk mengatur aktivitas
ini, lapisan sesi menyediakan token-token yang dapat dipertukarkan. Hanya pihak
yang memegang token yang diizinkan melakukan operasi kritis.
c) Sinkronisasi
(Synchronization). Pikirkan
masalah-masalah yang dapat terjadi saat melakukan transfer file antara dua
mesin yang memiliki durasi 2 jam dan selang waktu antara dua crash selama 1 jam. Setela masing-masing
transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal,
dan mungkin saja mengalami kegagalan lagi. Untuk menghilangkan masalah ini,
lapisan sesi menyediakan suatu cara untuk menyisipkan pos pemeriksaan (checkpoint) ke aliran data, sehingga
bila terjadi crash, hanya data yang
ditransfer sesudah pos pemeriksaan
tersebut yang akan ditransfer ulang.
B. Cara Kerja Lapisan Sesi
Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
menyelenggarakan, mengatur dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer
menyediakan service kepada presentation layer.
Lapisan ini juga mensinkronisasi dialog diantara dua host presentation layer dan
mengontrol komunikasi dengan membuka, mengelola, dan memutus hubungan antar
aplikasi yang berkaitan.
C. Contoh Penggunaan dan Aplikasinya
Contoh
penggunaan lapisan sesi adalah pada kompresi dan enkripsi data. Session layer juga bisa
diaplikasikan pada sistem – sistem
berikut ini :
a.
NFS (Network
File System), dibangun oleh Sun Microsystem dan
digunakan oleh workstation TCP/IP dan UNIX agar dapat mengakses remote
resource.
b.
SQL
(Structured Query Language). SQL merupakan bahasa
komputer standard ANSI ( American National Standard Institude ).Dengan SQL kita
dapat mengakses database, menjalankan queri untuk mengambil data dari database,
menambahkan data ke database, menghapus data di dalam database, dan meng-update
data di dalam database.
c. RPC (Remote
Procedure Call),
merupakan protokol yang menyediakan
mekanisme client/server pada sistem operasi.
d. ASP (AppleTalk Session Protokol), merupakan protokol yang menyediakan
mekanisme client/server pada mesin-mesin Apple.
e. SCP
f. X Windows System,
merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada
sistem opererasi Unix.
DAFTAR PUSTAKA
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Tanenbaum, Andrew S. 2000. Jaringan Komputer Jilid 1. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
mba klo cuma prinsip layer sesi nya ajah ada gak?
ReplyDelete