Tidak
ada satupun model/strategi pembelajaran e-Learning yang cocok untuk semua jenis
instansi penyelenggaran pembelajaran berbasis elearning. Oleh karena itu, untuk
menciptakan suatu strategi maupun model yang terbaik dalam pengembangan
elearning, pertama-tama perlu dilakukan analisis kebutuhan serta karakteristik
peserta didik. Hasil analisis kebutuhan dan karakteristik tersebut, merupakan
dasar pijakan dalam mendesain dan mengembangan program pembelajaran elearning
yang efektif. Model pembelajaran pedagogis
konstruktivistik dirasa merupakan model yang tepat untuk diterapkan pada
pembelajaran e-learning, karena paradigma pembelajaran yang ada sekarang sudah
mulai bergeser dari kegiatan ‘mengajar’ menjadi kegiatan ‘membangun
pengetahuan’.
Selain itu, titik poin dari e-learning adalah adanya kemandirian peserta didik untuk belajar, hal ini sejalan dengan prinsip konstruktivistik, yakni peserta didik bebas membangun pengalaman maupun pengetahuannya sendiri.
Selain itu, titik poin dari e-learning adalah adanya kemandirian peserta didik untuk belajar, hal ini sejalan dengan prinsip konstruktivistik, yakni peserta didik bebas membangun pengalaman maupun pengetahuannya sendiri.
Model pedagogis konstruktivitsik
tersebut, dapat dikolaborasikan dengan berbagai stategi pembelajaran. Beberapa
strategi pembelajaran yang perlu dipertimbangkan untuk diterapkan dalam
pengembangan program pembelajaran e-learning/online, antara lain: interaksi (interaction), kolaborasi
(collaboration), konstrutivisme (constructivism),
eksplorasi, proyek online (online
project), belajar berbasis masalah
dan studi kasus, belajar dengan pengaturan sendiri, pertanyaan dan diskusi, simulasi (simulation), dan penilaian
(assessment). Jika dikaitkan dengan
pembelajaran jarak jauh (online learning),
perancang pembelajar harus memikirkan aspek-aspek berikut untuk
direalisasikan melalui strategi pembelajaran yang konstruktivistik, aspek-aspek
tersebut yaitu :
1. Siswa
diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas seperti menerapkan informasi pada
situasi riil, memfasilitasi penafsiran personal terhadap materi ajar,
mendiskusikan topik-topik dalam kelompok.
2. Untuk
mendorong peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri, pendidik harus
memberikan pembelajaran online yang interaktif. Peserta didik harus mempunyai
inisiatif untuk belajar dan berinteraksi dengan peserta didik yang lainnya.
3. Sebaiknya
digunakan strategi pembelajaran kolaboratif. Dengan berkolaborasi bersama peserta
didik lain, dapat memberikan pengalaman riil dan memperbaiki ketrampilan
metakognisi mereka.
4. Peserta
didik sebaiknya diberi waktu untuk merefleksikan materi ajar. Pertanyaan pada
materi ajar dapat digunakan untuk meningkatkan refleksi. Belajar sebaiknya
dibuat bermakna dan ilustratif dengan cara memberikan contoh-contoh dan studi
kasus. Disamping itu, aktivitas belajar sebaiknya mendorong siswa untuk
menerapkan materi ajar.
5. Ketika
belajar memfokuskan pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
baru, e-learning disarankan
memberikan aktivitas sosial maupun interaksi dengan siswa lain, belajar
berbasis konteks, penilaian kinerja untuk mengatasi masalah.
Sehingga
dapat saya simpulkan bahwa :
Aspek-aspek
tersebut merupakan faktor yang perlu diperhatikan, untuk dapat mengembangakan online/e-learning yang efeltif dan
efisien. E-learning dapat dikatakan terbaik dan sukses apabila dengan adanya
e-learning tersebut dapat memenuhi segala kebutuhan peserta didik untuk
meningkatkan pengetahuan, pengalaman, serta ketrampilannya. Pengetahuan yang
dibangun sendiri oleh peserta didik, akan lebih bermakna sehingga materi
pembelajaran dapat lebih tersampaikan secara efektif. Model pedagogis yang
dapat memberikan proses pembelajaran bermakna adalah melalui penggunaan model
pedagogis konstruktivistik yang berdasar pada teori belajar konstruktivisme
radikal maupun sosial. Untuk mencapai pembelajaran dengan iklim
‘konstruktivistik’ diperlukan sejumlah strategi pembelajaran. Tidak ada satupun
strategi pembelajara terbaik, yang dapat diterapkan untuk segala kondisi,
sehingga berbagai strategi pembelajaran dapat digunakan asalkan berprinsip pada
aspek-aspek dasar yang telah disebutkan
sebelumnya. Online learning sebagai
suatu mode penyampaian informasi tidak hanya memerlukan strategi pembelajaran
yangefektif saja, tetapi juga harus bisa bersinergi dengan komponen teknologi
belajar, serta model pedagogis. Ketiganya harus disusun dalam kerangka
integratif dengan tetap meperhatikan konteks sosial dan kultural.
Manfaat dari penggunaan website eLearning sangat beragam dan signifikan. Dari akses global hingga efisiensi biaya dan pengembangan karir yang terukur, platform ini tidak hanya mengubah cara kita mendekati pendidikan, tetapi juga membuka pintu bagi inovasi dan inklusivitas dalam pembelajaran.
ReplyDeletefungsi website eLearning membentuk dasar dari transformasi pendidikan digital. Dari memberikan akses global dan kenyamanan belajar kapan saja, di mana saja, hingga memfasilitasi interaktivitas dan kolaborasi, website eLearning menjadi kekuatan utama dalam membentuk pendidikan masa depan.
Kelebihan website eLearning membawa pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Dari akses tanpa batas hingga fleksibilitas dalam menyajikan materi pembelajaran, platform ini mengubah cara kita memandang pembelajaran.