BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi tergantung pada tingkat penting dan mendesaknya. Pentingnya kebutuhan untuk dipertimbangkan dalam penyusunan dan pengembangan program-program pendidikan yang didasarkan atas empat alasan. Pertama, kebutuhan adalah bagian penting dari kehidupan manusia, karena sepanjang alur kehidupannya manusia senantiasa berpikir dan berbuat untuk memenuhi kebutuhan. Kedua, keberhasilan manusia dalam kehidupannya lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan. Ketiga, manusia melakukan upaya secara berlanjut dalam memenuhi kebutuhan itu. Berdasarkan hal-hal tersebut, kebutuhan menjadi sangat penting urgensinya dalam mempertahankan hidup.
Kebutuhan hidup manusia (human needs), kebutuhan pendidikan (educational needs), dan kebutuhan belajar (learning needs) merupakan jenis kebutuhan yang saling terkait satu sama lain. Ketiga jenis kebutuhan itu pun dapat bercorak hubungan piramidal, dalam arti bahwa kebutuhan belajar merupakan bagian dari kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan pendidikan adalah bagian dari kebutuhan hidup manusia.
Untuk mengenali kebutuhan belajar pada orang dewasa, terlebih dahulu haruslah kita memahami kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup manusia khususnya pada orang dewasa. Dengan mendiagnosis kebutuhan belajar orang dewasa atau mengidentifikasi kebutuhan belajar orang dewasa diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pelaksanaan Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau lebih dikenal dengan andragogi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan hidup manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan belajar?
4. Bagaimana mendiagnosis kebutuhan belajar orang dewasa?
C. Tujuan Penulisan
Dengan mempelajari Standarisai Pendidikan Nasional, diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang :
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan hidup manusia.
2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan pendidikan.
3. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan belajar.
4. Bagaimana mendiagnosis kebutuhan belajar orang dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Hidup Manusia
Kebutuhan hidup manusia adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Teori yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh Abraham H. Maslow (1970) dalam bukunya yang berjudul “Motivation and Personality”. Maslow menjelaskan lima tingkatan kebutuhan yang harus dan dapat dipenuhi oleh manusia dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Tingkat kebutuhan hidup manusia adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan manusia. Kebutuhan ini memberikan motivasi yang kuat bagi setiap orang dalam mempertahankan dan melanjutkan kehidupannya. Meliputi kebutuhan untuk memperoleh pendapatan, pangan, sandang, dan kesehatan, hiburan dan rekreasi.
2. Kebutuhan rasa aman, meliputi kebutuhan untuk terhindar dari kemunduran, kemandekan, keterlantaran, keterbelakangan atau kerugian. Dalam makna yang luas kebutuhan rasa aman ini berkaitan dengan perlunya lingkungan yang menjamin keselamatan diri dan kehidupan bersama yang terorganisasi, teratur, dan memberi harapan untuk tercapainya keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
3. Kebutuhan sosial, meliputi kebutuhan rasa memiliki dan rasa kasih sayang. Termasuk kebutuhan berteman dan bersahabat, kehidupan keluarga, hubungan yang akrab dengan orang lain, memperoleh tempat yang baik dalam kelompok yang dipilih, dan untuk disayangi oleh dan menyayangi terhadap orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan diri, menyangkut pengakuan dan penghargaan oleh orang dan kelompok lain terhadap dirinya.
5. Kebutuhan pengembangan diri berkaitan dengan perilaku seseorang yang mengaktualsasikan diri secara tepat sehingga ia berperilaku sebagaimana ia patut berperilaku demikian. Orang yang mengembangkan diri menampilkan perilaku yang lebih baik sesuai dengan yang dicita-citakan oleh dirinya dan mungkin juga oleh orang lain.
Maslow mengetengahkan tiga prinsip yang dapat digunakan dalam upaya memenuhi kebutuhan. Pertama, upaya itu dimulai dari usaha yang paling mungkin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kemudian, secara berangsur, beralih kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Kedua, apabila satu tingkat kebutuhan yang telah terpenuhi dengan baik maka kebutuhan yang serupa, yang muncul kemudian, akan dapat dipenuhi dengan lebih mudah. Ketiga, apabila kebutuhan dasar yang dirasakan oleh seseorang telah terpenuhi maka upaya tersebut menjadi motivasi bagi yang bersangkutan untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang lebih tinggi sehingga pada suatu saat memungkinkan ia akan dapat memenuhi kebutuhan mengaktualisasi diri. Dalam diri seseorang atau kelompok ternyata kebutuhan dasar mempunyai kedudukan paling tinggi, atau lebih diutamakan, untuk dipenuhi dibandingkan dengan upaya memenuhi kebutuhan lainnya. Akan tetapi upaya dalam memenuhi kebutuhan tersebut tidak selalu harus mengikuti tingkatan kebutuhan sebagaimana yang telah digambarkan oleh Maslow. Dalam hal ini Maslow pun menjelaskan bahwa teori tentang tingkat kebutuhan itu dapat dijadikan pola umum yang tidak terbatas pada ruang dan waktu tertentu.
Sedangkan Erich Fromm mengidentifikasikan kebutuhan manusia berdasarkan kondisi keberadaannya, yang meliputi :
1. keterhubungan versus narcissisme
2. Transenden-kreativitas versus penghancuran
3. Kekeluargaan versusu non kekeluargaan
4. Rasa identitas individualitas versus konfornitas kelompok
5. Kebutuhan pengabdian versusu irasional
Ahli lain Knowles membagi kebutuhan dasar manusia atas beberapa macam , yakni :
1. Kebutuhan Fisik
2. Kebutuhan berkembang
3. Kebutuhan rasa aman
0 komentar:
Post a Comment