E learning memiliki
manfaat yang cukup besar terutama ketika dikaitkan dengan jarak dan
keterbatasan waktu dalam belajar, belajar dapat dilakukan melalui web. PBM
dapat memanfaatkan fasilitas e learning secara kolaboratif dalam proses
pemecahan masalah.
Dengan memanfaatkan masalah sebagai pemicu untuk belajar dan interaktif, potensi teknologi mungkin dapat digunakan secara penuh, bamun pada sisi tertentu e learning tetap memiliki keterbatasan. Beberapa landasan prinsip penggunaan PBM dengan e learning adalah : (1) menggunakan kekuatan masalah yangriil untuk membangkitkan motivasi, (2) mengondisikan lingkungan kaitannya dengan informasi global, (3) mendorong proses pemanfaatan dan pengembangan belajar e learning, (4) menekankan pada pemecahan masalah dan pembuatan keputusan daripada bahan belajar, (5) menyediakan system dalam kolaborasi, (6) optimis dalam menggunakan struktur yang fleksibel, (7) mengembangkan evaluasi dan kritik terhadap sumber informasi.
Dengan memanfaatkan masalah sebagai pemicu untuk belajar dan interaktif, potensi teknologi mungkin dapat digunakan secara penuh, bamun pada sisi tertentu e learning tetap memiliki keterbatasan. Beberapa landasan prinsip penggunaan PBM dengan e learning adalah : (1) menggunakan kekuatan masalah yangriil untuk membangkitkan motivasi, (2) mengondisikan lingkungan kaitannya dengan informasi global, (3) mendorong proses pemanfaatan dan pengembangan belajar e learning, (4) menekankan pada pemecahan masalah dan pembuatan keputusan daripada bahan belajar, (5) menyediakan system dalam kolaborasi, (6) optimis dalam menggunakan struktur yang fleksibel, (7) mengembangkan evaluasi dan kritik terhadap sumber informasi.
Belajar Otentik
Menurut
J. Herrington, dkk. Dalam buku Designing authentic activities for Web-based
courses (Marilyn M. Lombardi, 2007), secara signifikan peneliti di bidang
pendidikan menyimpulkan bahwa “nilai pembelajaran otentik tidak dibatasi untuk
belajar dalam kehidupan dalam lokasi dan praktek yang nyata, akan tetapi
pembelajaran otentik dapat diwujudkan melalui desain yang cermat dalam
pembelajaran berbasis lingkungan web”. Saat ini, lingkungan berbasis web
memberikan akses kepada peserta didik untuk mendapatkan berbagai sumber
profesional. Pendidik dapat menggunakan Web-based alat komunikasi untuk
membantu siswa berkolaborasi dengan satu sama lain, berbagi dan membangun
pengetahuan.
Terdapat beberapa faktor yang mendukung terciptanya
pembelajaran otentik agar menjadi pembelajaran yang efektif, yaitu :
a) Learners look for connections. Mengasimilasikan
pengetahuan baru kedalam struktur skemata pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik.
b) Long-lived attachments come with practice.
Konsep perlu “ditayangkan” berulang kali secara teratur, dikaitkan dengan
informasi baru agar konsep yang terbentuk tidak hilang.
c) New contexts need to be explored. Konsep
yang dipelajari selalu menjadi bagian yang lebih besar dari “kegiatan
pembelajaran” yang langsung terkait dalam pikiran peserta didik dengan setting,
kegiatan, dan lingkungan sosial.
Penilaian Otentik
Penilaian
otentik mengajak peserta didik untuk menggunakan pengetahuan akademik kedalam
konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna. Ketika peserta didik melakukan
tugas dalam penilaian otentik, mereka menghadapi tantangan-tantangan yang lazim
menyertai setiap usaha untuk mencapai hasil yang berarti dalam konteks
pekerjaan atau masyarakat. Penilaian otentik meningkatkan pembelajaran dalam
banyak hal. Pengujian standar bersifat eksklusif dan sempit, sementara
penilaian otentik yang bersifat inklusif memberikan keuntungan kepada siswa
dengan memungkinkan (Newmann & Wehlage dalam Contextual Teaching &
Learning: 289) :
a) Mengungkapkan secara total seberapa
baik pemahaman materi akademik mereka.
b) Mengungkapkan dan memperkuat penguasaan
kompetensi mereka seperti mengumpulkan informasi, menggunakan sumber daya,
menangani teknologi, dan berpikir secara sistematis.
c) Menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka
sendiri, dunia mereka, dan masyarakat luas.
d) Mempertajam keahlian berpikir dalam tingkatan yang lebih
tinggi saat mereka menganalisis, memadukan, mengidentifikasi masalah,
menciptakan solusi, dan mengikuti hubungan sebab akibat.
e) Menerima tanggung jawab dan membuat pilihan.
f) Berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain dalam
mengerjakan tugas.
g) Belajar mengevaluasi tingkat prestasi sendiri.
0 komentar:
Post a Comment