Pages

Wednesday, May 4, 2011

PERANAN MUSIK SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Otak manusia terdiri dari dua bagian yang sering disebut sebagai belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Masing-masing menyerap informasi yang berbeda, sesuai dengan kerja bagiannya masing-masing. Jika otak kanan diidentikkan dengan kreatifitas, maka otak kiri sering diidentikkan dengan kemampuan berfikir logis. Seringkali pembelajaran siswa di sekolah-sekolah hanya berpusat pada perkembangan bagian otak sebelah kiri saja, sedangkan pembelajaran otak kanan dianggap tidak penting dan sering dilupakan oleh para pendidik di sekolah.
Suatu informasi akan efektif ditangkap oleh otak kita, apabila saat menerima informasi tersebut kedua belahan otak kita dapat disinergikan. Bagaimana cara membuat pengajaran yang mampu mengkoneksikan kedua hubungan otak kanan dan otak kiri? Musik, merupakan suatu cara yang dapat mengaktifkan kedua belahan otak manusia. Proses pembelajaran yang dilakukan berdampingan dengan musik, pastilah akan memberi dampak yang berbeda dibandingkan tanpa musik. Musik dipercaya memberikan kesan-kesan tersendiri pada otak kita, dengan musik tertentu otak kita dapat hanyut dalam kondisi alfa, sehingga memudahkan kita dalam penyerapan informasi ketika proses belajar berlangsung. Banyak komposer-komposer terkenal di dunia, seperti Johan Sebastian Bach, George Friedrich Handel yang telah menggeluti bidang musik-musik klasik yang sengaja dikondisikan untuk proses belajar mengajar.
Pembelajaran dengan musik, merupakan salah satu cara efektif untuk melibatkan kinerja otak kanan yang selama ini cenderung pasif saat kita belajar secara terpaku terhadap suatu pelajaran yang menuntut kinerja otak kiri saja. Sehingga musik adalah jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan otak kiri, agar bersinergi dalam proses pembelajaran yang efektif.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana hubungan antara musik dan otak?
2.      Jenis musik apakah yang cocok untuk proses pembelajaran?
3.      Bagaimana efek musik dalam proses pembelajaran?
4.      Bagaimanakah penerapan musik yang tepat dalam proses belajar?
C.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui hubungan antara musik dan otak.
2.      Untuk mengetahui jenis musik yang cocok untuk proses pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui efek musik dalam proses pembelajaran.
4.      Untuk mengetahui penerapan musik yang tepat dalam proses belajar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Hubungan Antara Musik dan Otak.
Bagaimana musik meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan pembelajaran? Apakah musik merangsang wilayah otak yang berkaitan dengan kreativitas? Apakah otak para musikus berbeda dengan otak orang-orang lain? Itulah sederet peranyaan yang sering dipertanyakan saat awal membahas kaitan antara musik dan otak. Melacak perkembangan neurologis salama masa kanak-kanak akan memberikan petunjuk bagi pertanyaan ini. Fonik dipelajari melalui semacam proses nonsens yang melibatkan bunyi-bunyi dengan berbagai macam benda, gerakan, dan kegiatan. Meskipun tidak linear dan tampaknya tidak bermakna, proses ini sangat penting dalam mengembangkan ketrampilan berfikir yang akan bertahan seumur hidup  (Don Campbell, 2002).
Studi-studi akhir ini, membuktikan bahwa corpus callosum para musikus itu lebih tebal dan lebih lengkap perkembangannya daripada yang bukan musikus, ini meneguhkan gagasan bahwa musik memperluas jalur-jalur syaraf yang telah ada dan merangsang belajar serta kreativitas.  Sistem syaraf itu seperti sebuah orkes simfoni dengan berbagai ritme, melodi, dan instrumentasi. Ada banyak sistem ritmis maupun melodis yang membuat otak tetap tersingkronisasi.
Musik pertama-tama akan diproses oleh auditory cortex kita dalam bentuk suara, selanjutnya kita menikmati musik itu dengan otak kanan kita. Sedangkan otak kiri akan memproses lirik yang terdapat dalam musik/lagu. Efek selanjutnya adalah pada sistem limbik atau otak mamalia kita. Selain menangani memori jangka panjang, sistem limbik juga menangani respons terhadap musik dan emosi. Itulah sebabnya belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat membantu kita dalam meningkatkan daya ingat. Para peneliti juga menemukan bahwa musik meningkatkan kreativitas, memperbaiki kepercayaan diri murid, mengembangkan ketrampilan sosial, dan menaikkan perkembangan ketrampilan motorik persepsi dan perkembangan psikomotor (Don Campbell, 2002).
Musik sangat dianjurkan dalam terapi klien penyandang berbagai gangguan karena dapat menjadi komunikator yang efektif saat cara lain mengalami kegagalan. Karena indera pendengaran adalah yang pertama-tama dapat dikembangkan dan diaktivasi mulai sejak dalam kandungan. Suara pertama yang pernah kita kenal adalah suara detak jantung ibu (lebih kurang 50-60 ketukan per menit); dengungan lembut naik turunnya suara nafas ibu seperti suara ombak yang datang dan pergi (lebih kurang 12-15 ketukan per menit); nada suara ibu, menyerupai naik turun pitch suara ikan lumba-lumba (Djohan, 2009). Manusia adalah makhluk ritmis dan vibrasi. Tubuh kita adalah serangkaian pola irama yang saling melengkapi: jantung, aktifitas gelombang otak, arus listrik pada otot, dan sebagainya.
Dalam buku Music, Mind, and Brain, Manfred Clynes Ph.D. menjelaskan bagaimana musik dapat mempengaruhi seluruh aktivitas otak. Struktur musik yang harmonis, kualitas interval, timbre, pola nada, dan tempo diproses di otak kanan, sedangkan perubahan volume suara, penataan nada suara yang akurat dan lirik, diproses oleh otak kiri kita.
Adapun pengaruh yang dapat ditimbulkan dari musik dalam diri kita, adalah sebagai berikut (Adi W. Gunawan, 2003) :
1.    Musik meningkatkan energi otot.
2.    Musik meningkatkan energi sel tubuh.
3.    Musik mempengaruhi metabolisme tubuh.
4.    Musik mempengaruhi detak jantung.
5.    Musik mengurangi stres dan rasa sakit.
6.    Musik meningkatkan kecepatan penyembuhan dan pemulihan pasien operasi.
7.    Musik mengurangi rasa lelah dan mengantuk.
8.    Musik membantu meningkatkan kondisi emosi ke arah yang lebih baik.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Musik merupakan hal yang sering tidak dianggap penting dalam mempengaruhi proses pembelajaran. Akan tetapi, ternyata dengan musik lah pembelajaran akan menjadi lebih efektif. Musik dapat digunakan sebagai media penghubung antara otak kanan dan otak kiri dalam memproses informasi pembelajaran. Para peneliti juga menemukan bahwa musik meningkatkan kreativitas, memperbaiki kepercayaan diri murid, mengembangkan ketrampilan sosial, dan menaikkan perkembangan ketrampilan motorik persepsi dan perkembangan psikomotor. Sehingga musik perlu dipertimbangkan untuk menjadi media pendukung proses pembelajaran.
Musik barok, merupakan musik yang terkenal mampu mendampingi proses belajar. Selain musik barok, ada juga musik-musik Mozart yang tergolong salah satu musik klasik yang mampu mengalfakan otak kita. Dari musik pada zaman barok, kita mengenal banyak komponis-komponis yang kompeten di bidang musik klasik, seperti Johan Sebastian Bach, Antonio Vivaldi, dan George Friedrich Handel.
Penggunaan musik yang tepat dan sesuai dengan tema pembelajaran, terbukti dapat meningkatkan tingkat pemrosesan informasi ke memori jangka panjang. Setiap musik memiliki bit yang berbeda-beda, sehingga untuk pembelajaran menggunakan musik sebagai media pendukungnya bisa disesuaikan dengan suasana pembelajarannya. Musik sebagai media pendukung pembelajaran ini, dapat menjadi media yang berbasis kinerja otak kanan dan otak kiri dalam rangka memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran.



B.  Saran
Setelah menyusun makalah dengan tema musik sebagai media pendukung pembelajaran, adapun beberapa saran dalam menerapkan musik sebagai salah satu media pendukung pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Pertama-tama haruslah mengetahui tujuan dan ruang lingkup materi pembelajarannya, sehingga dapat disesuaikan dalam penggunaan jenis tempo musiknya.
2.      Musik dalam pembelajaran dapat dijadikan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah.
3.      Perlunya pengetahuan tentang musik klasik bagi para peserta didik, agar mereka dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi diri mereka sendiri.
4.      Dalam menerapkan musik dalam pembelajaran, haruslah memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhinya, seperti sarana dan prasarana.


DAFTAR PUSTAKA

Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.
Campbell, Don. 2002. Efek Mozart. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
E-book : Roy Paget, 2006 http://www.baatltd.com/newsletters/The%20Role%20of%20Music%20in%20Learning.pdf) diakses pada tanggal 8 April 2011 pukul 15:06.
http://chan97best.wordpress.com/2009/09/27/pengaruh-musik-dalam-pembelajaran/ (diakses pada tanggal  8 April 2011 pukul 14:04).
http://musica-ursuliana.blog.friendster.com/2007/08/musik-barok/ (diakses pada tanggal 8 April 2011 pukul 14: 48).






1 komentar:

  1. share tentang makalah untuk mata kuliah komputer dan media pmbelajaran..

    ReplyDelete