Pages

Wednesday, May 11, 2011

How to teach Multiple intellegences?

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
     Dalam proses belajar mengajar diperlukan bantuan media pembelajaran, agar pesan dari materi atau ilmu pengetahuan dapat disampaikan secara maksimal. Peran media kini telah dibantu dengan peran teknologi yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung mempermudah suatu perpindahan informasi dari pendidik kepada peserta didik. Teknologi yang semakin canggih yang semulanya ditujukan untuk mempermudah penyelesaian tugas manusia, kini fungsinya bahkan telah mengalami pergeseran ke arah yang negatif. Banyak problem plagiasi di dunia maya menunjukkan dampak negatif dari peran teknologi.
Terkadang tidak disadari bahwa sebenarnya manusia telah dibekali dengan kemampuan teknologi komputer tercanggih di dunia, yang membuat manusia lebih hebat dibandingkan dengan komputer-komputer yang ada di dunia. Otak adalah raksasa yang sedang tidur, dan menunggu perintah untuk bekerja. Telah kita kenal istilah multiple intelligences atau kecerdasan majemuk, yang berarti memungkinkan seseorang untuk memiliki kecerdasan lebih dari satu jenis kecerdasan. Banyak orang kurang memahami adanya kecerdasan dalam dirinya, sehingga membuat mereka terjerumus ke arah yang salah dalam memilih strategi, teknologi, media, dan bahan dalam belajar. Hal ini membuat pencapaian yang kurang maksimal dan menghambat perkembangan otak yang kita miliki.
Maka dari itu, diperlukan pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan pengajaran yang berbasis multiple intelligences atau kecerdasan majemuk dalam penerapan media pembelajaran agar suatu media dapat menyesuaikan bagaimana cara otak bekerja.
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana teori multiple intelligences dan jenis-jenis multiple intelligences (Howard Gardner)?
2.      Bagaimana strategi pengajaran untuk masing-masing kecerdasan?
3.      Bagaimana mengembangkan kunci pembelajaran yang harmonis dengan otak?
4.      Bagaimana menerapkan cara penilaian berdasarkan multiple intelligences (Howard Gardner)?
C.  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui bagaimana teori multiple intelligences dan jenis-jenis multiple intelligences (Howard Gardner).
2.      Untuk mengetahui bagaimana strategi pengajaran untuk masing-masing kecerdasan.
3.      Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan kunci pembelajaran yang harmonis dengan otak.
4.      Untuk mengetahui bagaimana menerapkan cara penilaian berdasarkan multiple intelligences (Howard Gardner).

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Teori Multiple Intelligences dan Jenis-Jenis Multiple Intelligences.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Hampir delapan puluh tahun setelah dikembangkannya tes kecerdasan yang pertama (Tes IQ), psikologi Harvard, Howard Gardner mempersoalkan pengertian kecerdasan yang diyakini masyarakat bahwa kecerdasan itu dapat diukur secara objektif dan dapat dinyatakan dalam satu angka atau nilai “IQ”. Dengan teori Kecerdasan Majemuk atau multiple intelligences, Gardner berusaha memperluas lingkup potensi manusia melampaui batas nilai IQ. Dengan serius dia mempertanyakan keabsahan penilaian kecerdasan individu melalui tes-tes yang dilakukan diluar lingkungan belajar alamiah dan yang dilakukan dengan meminta seseorang melakukan tindakan terisolasi yang belum pernah ia lakukan sebelumnya dan mungkin, tidak akan pernah ia lakukan lagi.
Sebagai gantinya Gardner menyataka bahwa kecerdasan lebih berkaitan dengan kapasitas (1) memecahkan masalah dan (2) menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah. Gardner memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas menjadi delapan kategori yang komprehensif atau delapan “kecerdasan dasar” dan kemungkinan ada dua tambahan jenis kecerdasan seseorang oleh tokoh lain.
Adapun kedelapan kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner adalah sebagai berikut:
1.      Kecerdasan Linguistik.
Kemampuan menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa. Penggunaan bahasa ini antara lain mencakup retorika (penggunaan bahasa untuk mempengaruhi orang lain), mnemonika (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi), eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).
2.      Kecerdasan Matematis-Logis.
Kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil-dalil (jika-maka, sebab-akibat), fungsi logis dan abstraksi-abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain: kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis.
3.      Kecerdasan Spasial.
Kemampuan mempersepsi dunoa spasial-visual secara akurat dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepakaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial.
4.      Kecerdasan Kinestetik-Jasmani.
Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan parasaan dan ketrampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, ketrampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan dan hal yang berkaitan dengan sentuhan.
5.      Kecerdasan Musikal.
Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola titinada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu.
6.      Kecerdasan Interpersonal.
Kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda interpersonal; dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu.
7.      Kecerdasan Intrapersonal.
Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat; kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri.
8.      Kecerdasan Naturalis.

0 komentar:

Post a Comment